Sebuah Doa

Ya Allah Ya Tuhan Kami yang Maha Segalanya,

Kupanjatkan Puji dan Syukur atas segala nikmat yang telah Engkau berikan kepada kami.
dengan hati yang bersujud kami memohon kepadaMu
agar Engkau menjauhkan kami dari rasa tak berhak berhasil,
dari rasa tak pantas mengupayakan yang besar,
dari rasa jengah bergaul dengan orang alim,
dari rasa iri yang menjadikan kami mendengki orang kaya –
padahal kami ingin menjadi orang kaya yang penderma,
dan jauhkanlah kami dari menyepelekan kesehatan
dan kasih sayang keluarga.

Ya Allah yang Maha Perkasa,

Apabila diriku adalah seorang yang penakut,yang hanya mengatakan akan melakukan, tapi membuat banyak alasan mengapa belum bisa bertindak sekarang,
Maka aku mohon Engkau mentenagai hatiku, untuk ikhlas mendahulukan tindakan yang sudah jelas harus kulakukan, untuk segera melakukan yang telah kujanjikan kepada diriku sendiri, untuk tetap mencoba walau sulit, dan untuk tetap bangkit dan memulai lagi walau gagal.

Ya Allah Yang Maha Penyayang,

Apabila diriku adalah orang yang selalu merasa kurang,
tak pandai, paling tak beruntung, dan terkadang berasa tak adil,
maka maafkanlah aku dan rahmatilah aku dengan kemandirian
yang cukup untuk diriku sendiri, dan agar yang kulebihkan
adalah untuk kebahagiaan sesama.

Ya Allah Yang Maha Melapangkan,

Apabila diriku terhalangi oleh rasa takutku sendiri,
Maka maafkanlah aku, Tenagailah aku untuk melakukan
justru hal-hal yang kutakuti. Teroboskanlah aku,
karena sesungguhnya keberhasilanku berada di balik
semua hal yang kutakuti.

Ya Allah,
Apabila tidak ada kemampuan pada diriku untuk melakukan hal-hal yang bisa membuatku berhasil,
Maka maafkanlah aku, dan berikanlah kepadaku segenap kemapuan yang bisa mengantarkanku pada sebuah keberhasilan.
Apabila diriku dirasa belum pantas untuk memperoleh keberhasilan itu,
Maka maafkanlah aku dan berilah diriku sebanyak-banyak ilmu yang bisa memantaskan diriku untuk menggapai sebuah keberhasilan.

Ya Allah yang Maha Pemurah,
Kuberserah padamu maafkanlah semua kesalahan yang telah kuperbuat, lindungilah agar selalu ada dalam Ridha-Mu.

Amin…

Semua Sama-sama Memiliki Waktu 24 Jam

Setiap orang memiliki waktu 24 jam sehari, tetapi apakah setiap orang dapat memanfaatkan seluruh waktu yang dimiliki dengan baik?

Setiap orang memiliki peluang untuk meraih kesuksesan, tetapi kenapa ada yang sukses ada pula yang gagal, padahal sama-sama memiliki waktu 24 jam sehari?

Memang setiap orang memiliki waktu yang sama, yakni 24 jam sehari, tetapi tidak semua orang memiliki kemampuan yang sama dalam mengelola dan memanfaatkan waktu yang dimiliki.

Diperlukan kedisiplinan diri dalam mengatur waktu yang kita miliki. Diperlukan kesadaran dalam diri bahwa waktu itu sangat berharga sehingga bisa disiplin terhadap waktu.

Bagi saya pribadi merupakan sebuah kebanggaan dan kepuasan tersendiri apabila dalam satu hari saya bisa menyelesaikan semua pekerjaan yang harus saya selesaikan hari itu.  Namun untuk mencapai hal  itu sedikit demi sedikit pengelolaan terhadap waktu harus saya benahi. Semua bisa teratasi dengan baik apabila mood dan kesanggupan bisa sejalan, karena apabila satu pekerjaan tertunda akan menghambat pekerjaan selanjutnya.

Waktu 24 jam yang saya miliki harusnya cukup untuk dibagi-bagi, pekerjaan selesai, waktu untuk keluarga ada, waktu untuk bersosialisasi dengan lingkungan ada, waktu beribadah ada, tidak lupa pula waktu untuk diri sendiri. Hal itu penting, disamping untuk rilex juga untuk mempersiapkan diri untuk situasi berikutnya.

Sebuah motivasi dan prinsip kedisiplinan akan membantu kita dalam membenahi waktu yang kita miliki dengan baik. Satu persatu pekerjaan diselesaikan, maka akan tiba pada saat yang diinginkan.

Meskipun setiap hari selalu berbeda kondisi, tetapi waktu yang kita miliki adalah sama, yakni 24 jam tidak kurang tidak lebih. Semoga waktu yang hanya 24 jam itu dapat dikelola dengan baik.

Semua Butuh Proses…

Tidak ada yang instan di dunia ini, semua butuh proses, termasuk mie instan butuh proses memasak sebelum bisa dimakan meskipun namanya mie instan.

Seorang bayi butuh proses untuk menjadi seorang anak kemudian menjadi orang dewasa. Proses pertumbuhan, perkembangan, pembelajaran, dari mulai tidak tahu apa-apa menjadi tahu segalanya, dari mulai tidak bisa melakukan apa-apa sampai menjadi ahli sesuatu, dari mulai tidak mengerti apa-apa sampai menjadi orang mengerti segala hal.

Seseorang berpindah dari satu tempat ke tempat lain juga butuh proses. Proses melangkah, berjalan, naik kendaraan, menyebrang jalan, berlari atau diam tak bergerak. Tidak ada yang bisa berpindah posisi tanpa melangkah.

Seseorang yang sudah sukses pun butuh proses untuk mencapai kesuksesan tersebut, tidak ada cara instan untuk menjadi menjadi orang sukses. Orang yang sukses pasti berawal dari sebuah mimpi, kemudian sedikit demi sedikit berusaha menjajaki tangga mimpinya berusaha untuk terus meraih mimpi itu. Menjalankan tahap demi tahap rencana kesuksesannya, menghadang semua rintangan tanpa patah semangat, hingga bisa mencapai tangga kesuksesan tanpa berhenti berusaha.

Semua butuh proses termasuk pertumbuhan pola pikir pun butuh proses, dari dasar ideologi, pengaruh lingkungan, proses pembelajaran, pendewasaan hingga dapat memiliki pola pikir bijaksana dan selalu berpikiran positif terhadap segala sesuatu hal hingga menumbuhkan suatu kebaikan.

« Older entries